Rabu 03 Jun 2015 22:27 WIB

Mendag: Kebutuhan Impor Bawang Masih Dihitung

Harga Bawang Merah Naik: Pedagang memilah bawang merah di Pasar Senen, Jakarta, Senin (18/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Harga Bawang Merah Naik: Pedagang memilah bawang merah di Pasar Senen, Jakarta, Senin (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian perdagangan masih menghitung kebutuhan impor bawang merah agar tidak merugikan petani dan sesuai dengan kebutuhan nasional.

"Impor bawang merah dan cabai jumlahnya masih kita hitung, ini kan produk musiman, ada kemungkinan short supply," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam keterangan pers di Kantor Presiden usai rapat terbatas yang berlangsung Rabu malam (3/6).

Rachmat Gobel menambahkan "untuk bawang dan cabai ada kenaikan, pemerintah siap impor untuk megatasi kenaikan ini, memang ada panen tapi belum mencukupi kebutuhan".

Pemerintah, kata Mendag ingin memastikan bahwa ketersediaan barang dan harga kebutuhan pokok tidak fluktuatif. Oleh karena itu selain melakukan pemantauan di pasar, pemerintah juga berkoordinasi dengan asosiasi pengusaha dan pedagang.

Sementara itu Menko Perekonomian Sofjan Djalil mengatakan terkait dengan ketersediaan beras, cadangan yang dimiliki oleh Perum Bulog saat ini cukup untuk enam bulan mendatang.

"Bulog masih terus melakukan pembelian untuk cadangan Bulog sampai sekarang cadangan aman untuk enam bulan ke depan," katanya.

Pemerintah juga, kata Menko Perekonomian, ingin memastikan untuk lebaran barang-barang utama seperti beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, daging sapi, ayam dan telur tersedia dan harga terjangkau.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement