Selasa 02 Jun 2015 14:00 WIB

Menteri ESDM: Kami Agresif Bangun Energi Baru Terbarukan

Rep: c85/ Red: Satya Festiani
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)  Sudirman Said memberikan keterangan pers seusai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/5).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memberikan keterangan pers seusai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menegaskan keseriusannya untuk menggarap proyek energi baru terbarukan. Hal ini mengingat tingginya konsumsi bahan bakar fosil yang terus melonjak, diiringi merosotnya produksi minyak dan gas bumi. Energi baru terbarukan dinilai menjadi jalan keluar bagi permasalahan ini.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, pemerintahan saat ini mulai agresif dalam membangun infrastruktur energi baru dan terbarukan.

"Kalau saat ini kan, kira-kira 5 sampai 6 persen porsinya. Dan 2019 nanti rencananya 19 persen. Menurut saya ini perlu dipercepat. Caranya, saya sampaikan budget tahun depan akan naik signifikan dan kemudian akan ada inisiasi hutan energi, kebun energi, dan kota kota tadi dipercepat pemasangan instalasi gasnya," jelas Sudirman, Senin (1/6).

Selain itu, nanti akan ada kebijakan berjuluk "Rooftop Policy" di mana gedung-gedung perkantoran akan diwajibkan memasang panel surya.

"Jadi gedung pemerintahan di beberapa kota akan dipasangi panel sel surya. Dan geotermal akan kita collect lagi dan identifikasi lagi dan pemerintah akan investasi untuk eksplorasi sebagaimana di migas. Ini akan percepat semua," ujar Sudirman.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement