REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Otomotif Nasional Wisnu Guntoro mengatakan untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari segi tingkat penjualan kendaraan.
"Tahun ini, penjualan kendaraan di Indonesia turun 15 persen dibandingkan tahun lalu," ujarnya dalam diskusi "Menakar Janji Manis Industri Otomotif Negeri Sendiri" di Kedai Tjikini, Jakarta, Rabu (27/5).
Ia menambahkan, ketika para konsumen tidak mampu membeli kendaraan maka mobilitas akan terganggu yang pada akhirnya berujung pada melemahnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Pria yang akrab disapa Gareng ini menambahkan, kemacetan yang terjadi dijalanan bukan kesalahan volume kendaraan yang ada. Ia membandingkan tingkat penjualan kendaraan di Jepang yang mencapai 10 juta unit per tahun, yang pada implementasinya di lapangan, jalan-jalan di Jepang tidak macet. Sedangkan di Indonesia dengan tingkat penjualan yang tidak lebih dari 1,5 juta pertahun justru seharusnya juga tidak mengalami kemacetan.
"Infrastruktur harus benar, kedisiplinan juga harus benar, pajak tinggi. Jangan salahkan penjualan kendaraan yang tumbuh subur," ungkapnya.