REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Sekuritas memperkirakan inflasi akan meningkat pada Mei 2015. Inflasi diprediksi meningkat 0,35 persen secara bulanan dan naik tujuh persen secara tahunan. Sedangkan inflasi ini diestimasikan tetap datar di level lima persen
Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra mengatakan, meskipun harga beras terus menurun, itu tidak cukup untuk mengimbangi kenaikan harga bahan makanan lainnya terutama daging ayam dan cabai. Kenaikan listrik pada April 2015 berkontribusi 2,8 persen meningkatkan tekanan inflasi. Dampaknya, akan terlihat pada bulan ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan inflasi Mei 2015 pada Senin (1/6) minggu depan.
Aldian menuturkan, meskipun tekanan besar dan kuat dari sisi pasokan, inflasi dari sisi permintaan, yang disebut inflasi inti diperkirakan akan tetap jinak. Sebagai informasi, inflasi inti telah nyaman di level lima persen pada kuartal I 2015, dan mungkin terus berada di kisaran tersebut sepanjang bulan ini.
Kami percaya depresiasi nilai tukar rupiah sebesar 1,2 persen secara bulanan, dan kenaikan harga emas sebesar 0,13 persen secara bulanan telah memberikan dampak kecil terhadap inflasi inti. Hal ini karena perusahaan mungkin cenderung menekan marjin, daripada menaikkan harga barang-barang mereka di tengah kondisi ekonomi yang melemah.
Dia melanjutkan, mengingat hal-hal tersebut, diperkirakan inflasi akan meningkat 0,35 persen secara bulanan pada Mei 2015. Sementara, pada konteks tahunan inflasi akan naik menjadi tujuh persen dari 6,8 persen pada April 2015 walau belum ada perkiraan konsensus. Di sisi lain, inflasi inti diperkirakan akan datar di level lima persen secara tahunan pada periode yang sama bulan ini.