Selasa 26 May 2015 01:00 WIB

Pemerintah Jajaki Pembelian Minyak Mentah Dari Iran

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Harga Minyak Mentah
Foto: Antara
Harga Minyak Mentah

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said bersama Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil melakukan kunjungan kerja ke Republik Islam Iran. Kunjungan kerja ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan bilateral antara Presiden Republik Indonesia dengan Presiden Republik Islam Iran di Konferensi Asia Afika (KAA) 23 April 2015 lalu.

“Salah satu pokok diskusi dalam pertemuan bilateral Presiden RI dengan Presiden Iran saat KAA lalu adalah kerja sama energi", ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana di Teheran, Senin (25/5).

Dadan menjelaskan, untuk merealisasikan kerja sama tersebut, Pemerintah menjajaki kemungkinan untuk membeli minyak mentah langsung dari Iran.

"Secara langsung, hari Sabtu lalu Menteri ESDM telah bertemu dengan Menteri Perminyakan Iran, Bijan Namdar Zangeneh dan menyepakati dua hal penting, yaitu, satu pembelian crude oil dari Iran untuk Indonesia dan kedua membuka kesempatan kepada pihak Indonesia untuk terlibat dalam bisnis hulu migas di Iran,” ujar Dadan.

Dua kesepakatan tersebut, lanjut Dadan, merupakan bukti konkrit untuk kerja sama Selatan-Selatan dan juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan kedua pemimpin di sela-sela KAA.

Kunjungan kerja Delegasi Indonesia ke Iran untuk melakukan empat jenis pertemuan yang dilakukan secara simultan. Pertemuan tersebut termasuk Joint Commission, Bilateral Menteri ESDM dan Menteri Perminyakan Iran, Pertemuan Komite Infrastruktur dan Energi serta pertemuan teknis dengan melibatkan National Oil Company (NOC).

“Saat joint comission, kedua negara sepakat untuk saling bekerja sama di sektor hulu migas, baik itu eksplorasi maupun eksploitasi. Lebih jauh lagi, kita akan menjajaki untuk bekerja sama dalam bidang engineering dan technical services dalam bidang kilang pengolahan minyak dan fasiltas penyimpanannya di Indonesia," ujar Dadan.

Selain itu, disepakati pula poin peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bentuk pelatihan, pertukaran pengalaman dan keahlian di sektor migas, seperti LNG, CNG dan lainnya.Pemerintah Indonesia dan Republik Islam Iran juga sepakat untuk membentuk Komite Infrastruktur dan Energi. "Komite ini akan bertugas untuk memonitor butir-butir kesepakatan kerjasama agar dapat berjalan dengan baik",  lanjut Dadan.

Indonesia dan Iran memiliki berbagai kesamaan antara lain, mayoritas kedua penduduk sama-sama Islam. Kesamaan tersebut diharapkan akan mempermudah, mempercepat dan mendorong terlaksananya kerjasama kedua negara.

Selain kesamaan agama, faktor lainnya yang diharapkan dapat mempermudah adalah, demand Indonesia terhadap minyak bumi akan semakin naik ke depan. Di sisi lain, Dadan menilai bahwa Iran memerlukan konsumen baru untuk menyerap produksi minyak.

"Hingga saat ini ada beberapa hal yang perlu dikaji lebih lanjut, yaitu terkait dengan sistem pembayaran yang perlu dibahas oleh bank sentral kedua negara. Ini terkait dengan sanksi PBB. Dalam waktu dekat ini, bulan Juni, delegasi Iran akan berkunjung ke Indonesia untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut dan memastikan agar kerjasama ini bisa segera berjalan", lanjut Dadan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement