Senin 25 May 2015 19:28 WIB

Pembangunan Timur Indonesia Kerap Luput dari Perhatian Pemerintah

Rep: C84/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulisto (Kiri)?memberikan sambutan dalam acara rapat kerja nasional kadin Indonesia timur serta Trade & Investment Forum: East Indonesian Regions di Jakarta, Senin (25/5).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulisto (Kiri)?memberikan sambutan dalam acara rapat kerja nasional kadin Indonesia timur serta Trade & Investment Forum: East Indonesian Regions di Jakarta, Senin (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan pembangunan wilayah timur Indonesia kerap luput dari perhatian pemerintah sejak orde baru repelita pertama.

Padahal menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar pada sektor maritim di wilayah timur. "Indonesia punya karakter maritim, seperti di barat ada Kepulauan Riau," ujaenya dalam sambutan Rakernas Kadin di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (25/5).

Terkait wilayah timur akan dibuat seperti Kepulauan Riau, dia mengatakan yang terpenting ialah ekonomi dan industri wilayah timur segera dikembangkan. Suryo juga menyoroti banyaknya investasi asing yang menguasai kawasan Indonesia Timur.

Ia berharap, wilayah tersebut mampu dikuasai oleh nasional yang membuat kondusifnya iklim ekonomi disana, dan juga mengharapkan adanya kontribusi masyarakat yang pada akhirnya menghasilkan pertumbuhan ekonomi yabg baik.

Untuk itu, ia mendorong penguatan dari sektor UKM di wilayah timur

"(Wilayah) timur punya SDM bersumber bahari, kapal nelayan, pariwisata bahari. Wilayah timur akan berkembang pesar asalkan arah dan tujuan pembangunannya jelas," ungkapnya.

Pembangunan tersebut, lanjutnya, dapat dimulai dari wilayah pinggiran dan sektor-sektor yang berpengaruh besar terhadap masyarakat sekitar seperti pertanian, perikanan, pariwisata dan industri kreatif.

"Dengan adanya ini, faktor menggerakan ekonomi daerah perlu sinergi antara pemda dengan dunia usaha, regulasi dan perizinan," tegas Suryo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement