Ahad 24 May 2015 19:47 WIB

'Jokowi Terdelegitimasi, Jika Beras Plastik tak Ditangani Serius'

Rep: C32 / Red: Djibril Muhammad
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi
Foto: vivayogamauladi.com
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IV DPR, Viva Yoga Mauladi menilai jika kasus beras sintetis atau plastik tidak ditangani serius maka akan berdampak kepada pemerintah juga. Menurutnya, Jokowi akan secara politik statusnya akan terdelegitimasi.

"Apalagi jika kasus beras sintetis ini semakin meluas ke beberapa daerah, maka penilaian kepada Jokowi bisa menurun," kata Viva kepada ROL, Ahad (24/5).

Oleh karena itu, ia berharap persoalan beras plastik harus diantisipasi dengan langkah yang pasti dan efektif. Lebih lanjut ia menjelaskan, delegitimasi terhadap presiden bisa terjadi karena sikap masyarakat yang berubah semenjak terjadinya kasus beras plastik.

Menurutnya, tingkat kepercayaan masyarakat kepada Jokowi akan menurun. Tak hanya itu saja, menurut Viva tingkat kesenangan masyarakat kepada Jokowi juga bisa berkurang. "Kalau itu terjadi, imbasnya juga kepada tingkat harapan masyarakat yang juka akan menghilang terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi," ungkap Viva.

Oleh karena itu, ia meminta Jokowi tegas dalam mengusut tuntas pelaku dan kasus beras sintetis tersebut. "Ini secara hukum, pelaku penyebar beras sintetis sudah bertindak secara amoral," tutur Viva.

Diketahui darinya, pemerintah memang sebelumnya pernah mengimpor beras dari China pada 2004. Namun, setelah itu pemerintah tak pernah lagi impor beras dari China, melainkan dari Thailand dan Myanmar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement