REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Jaringan Nusantara (JN), yang juga kader Partai Demokrat, Rachland Nashidik mengungkapkan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan tidak pernah mengajukan proposal resmi terkait pembubaran Petral. Namun, SBY pernah meminta Dahlan agar Pertamina dapat mengimpor langsung tanpa perantara.
"Dengan kata lain, bila pada saat itu Dahlan membangun wacana pembubaran Petral, itu adalah dalam rangka menjalankan perintah presiden SBY," jelas Rachlan di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Sabtu (23/5).
Namun kenyataannya, tambahnya, hingga masa jabatannya berakhir di kabinet, Dahlan tidak pernah sampai pada kesimpulan untuk membubarkan Petral. Atas fakta tersebut, SBY tidak tahu ada usulan dari Dahlan untuk membubarkan Petral. "Meski kemungkinan wacana pembubaran Petral bisa saja disinggung dalam diskusi Dahlan dengan SBY, namun dia tidak pernah menyampaikan proposal kebijakan pembubaran Petral," ujarnya.
Ia menambahkan, menteri BUMN justru mendukung langkah Dirut Pertamina yang saat itu dijabat Karen Agustiawan. Karen lebih memilih membenahi Petral daripada membubarkannya. Hal ini karena Dahlan dan Karen mempunyai argumen yang kurang lebih sama, yaitu Petral telah dimiliki Pertamina. Langkah yang lebih mendesak adalah mereformasi Pertamina daripada membubarkan Petral.