Senin 18 May 2015 16:30 WIB

BI Rate Bakal Dipertahankan

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
BI Rate (ilustrasi)
Foto: Antara
BI Rate (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) diperkirakan masih akan dipertahankan di level 7,5 persen.

Chief Economist Global Market Permata Bank Josua Pardede mengatakan, meskipun neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus sebesar 0,45 miliar dolar AS pada April 2015, untuk mempertahankan atau memangkas BI rate tidak bisa hanya melihat pada data sepihak. Namun, dia melihat potensi meningkatnya defisit transaksi berjalan (CAD).

Sesuai siklusnya, biasanya kuartal II dan III CAD akan meningkat lagi. Hal itu disebabkan meningkatnya impor barang modal, pembayaran deviden, sehingga ada potensi CAD meningkat lagi.

"Bi rate masih akan bertahan 7,5 persen. Potensinya saat ini ada dua, tetap atau dipangkas. Potensi dipangkas itu ada saat tekanan inflasi mereda dan rupiah stabil. Kondisi sekarang mendekati Juni-Juli ada permintaan dolar sedikit meningkat, sehingga rupiah masih akan terus bergejolak," jelas Josua saat dihubungi Republika, Senin (18/5).

Josua menjelaskan, posisi Bank Indonesia, tugas utamanya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga stabilitas harga atau mengelola inflasi. Dilihat dari dua tujuan utama tersebut, kondisi saat ini belum tercapai. Inflasi Maret-April cenderung meningkat, sementara rupiah pada sebulan yang lalu sempat berada di bawah Rp 13 ribu per dolar AS, tapi dua pekan terakhir di atas Rp 13 ribu per dolar AS.

"Volatilitas ini cukup besar. Kalau BI rate dipangkas bisa menyebabkan rupiah terdepresiasi, pasti tidak kondusif di pasar keuangan dan sektor riil," imbuhnya.

Di samping itu, adanya ekspektasi transaksi berjalan akan defisit lagi. Selain itu, sampai saat ini perkiraan kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate) masih pada bulan September. Namun, dimungkinkan kebijakannya bisa berubah lagi. Sehingga, masih ada potensi terhadap volatilitas rupiah. Menurutnya, untuk mencapai tujuan Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar, BI rate harus dipertahankan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement