Kamis 14 May 2015 16:05 WIB

Pemerintah Gencarkan Kembali Gerakan Nasional Kakao

Biji Kakao
Foto: Antara
Biji Kakao

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah akan kembali menggencarkan Gerakan Nasional percepatan revitalisasi kakao di Indonesia guna memperluas perkebunan penghasil kakao untuk keperluan ekspor.

"Kita pernah ada Gernas Kakao 2008, waktu itu (anggarannya) Rp1 triliun per tahun untuk revitalisasi perkebunan kakao selama tiga tahun. Ini kita ajukan lagi Rp1,2 triliun supaya lebih meluas lagi karena target Pemerintah 2020 itu produksi biji kakao naik hingga 50 persen untuk ekspor," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (14/5).

Wapres menjelaskan Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia, setelah Pantai Gading dan Ghana. Oleh karena itu, Pemerintah berupaya untuk memperluas dan memperbaiki kualitas kakao di Tanah Air sehingga dapat masuk ke pasar internasional, salah satunya kawasan Eropa.

"Dari semua komoditi dunia yang harganya turun, hanya kakao yang naik. Dan dari tiga negara terbesar penghasil kakao di dunia itu, Indonesia yang paling stabil. Ini artinya kita punya potensi penting di bidang ini," kata Kalla.

Dengan peningkatan produksi biji kakao di Indonesia, maka hal itu juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani kakao karena selama ini produksi kakao langsung dari petani kepada industri pengolahnya.

"Produksi kakao itu 95 persen dari petani, itu bagusnya komoditi ini, sehingga pemerataannya bagus dan penghasilannya juga langsung ke petani," tambahnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement