Kamis 14 May 2015 01:48 WIB

Jelang Puasa, Harga Bahan Pokok Diprediksi Terkendali

Rep: c85/ Red: Dwi Murdaningsih
Pasar Sembako
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pasar Sembako

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah menargetkan inflasi menjelang Ramadhan dan Lebaran tidak melonjak tajam. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmita Hadi Wibowo memrediksi, jelang puasa tahun ini inflasi tidak akan tinggi. Dia sendiri menjamin suplai dari berbagai barang dan jasa mencukupi. Sasmita menyebut, suplai beras sendiri sangat aman karena Bulog sudah mulai melakukan pembelian beras sejak Maret lalu.

"Tapi kalau saya lihat pembelian beras itu tinggi dibanding tahun-tahun lalu. Kemudian gula akan cukup juga. Kemudian cabe perlu pengendalian. Diharapkan seperti tahun lalu, dimana cabe itu turun. Mudah-mudahan terkendali. Minyak goreng juga akan aman," ujar Sasmita usai menghadiri rapat koordinasi dengan Menko Perekonomian, Rabu (13/5).

Khusus untuk minyak goreng, stoknya dipastikan aman karena produksi CPO pada kuartal pertama tahun ini cukup tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, termasuk untuk memasok produksi biosolar B15. Selain itu, Sasmita juga menilai stok bawang merah dan daging sapi akan aman. Pada intinya, pemerintah mencoba memastikan ketresediaan stok sejak jauh-jauh hari sebelum memasuki masa lebaran.

"Pak menko berharap kita rapat 2 minggu skali, bulan-bulan depan seminggu sekali bicarakan masalah antisipasi harga," kata Sasmita.

Ditanya mengenai beras, Sasmita juga menegaskan bahwa stok beras hingga menjelang puasa masih aman. Dari data BPS, dia melanjutkan, harga beras saat masih terus menurun, di saat permintaan sedang merangkak naik. Dia berharap kondisi ini bisa memastikan kepercayaan masyarakat dan memertahankan inflasi di angka yang tidak terllau tinggi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement