Rabu 13 May 2015 19:18 WIB

Menteri ESDM: Tak Ada Mafia Migas Baru

Menteri ESDM, Sudirman Said
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Menteri ESDM, Sudirman Said

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjamin tidak akan ada mafia migas baru usai pembubaran PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral).

"Ada spekulasi pihak lain bahwa nanti akan dibuat 'rumah' baru (bagi mafia migas). Kami menjamin hal itu tidak akan terjadi, ini benar-benar likuidasi," kata Sudirman dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (13/5).

Oleh sebab itu, apabila Pertamina membutuhkan alat untuk masuk ke dalam pasar maka akan dibuat sebuah entitas baru yang sama sekali berbeda dan diisi SDM serta cara kerja baru, ujarnya.

Kemudian, ia menjelaskan bahwa proses audit investigasi akan sangat penting untuk dilakukan sebagai sumber pembelajaran agar praktik buruk yang telah terjadi tidak terulang.

"Jika ada pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam kasus ini agar segera dibawa ke proses hukum sebagaimana mestinya," tuturnya menambahkan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina Dwi Sutjipto menjelaskan, segala kegiatan bisnis Petral, terutama yang menyangkut ekspor dan impor minyak mentah dan produk kilang akan sepenuhnya dijalankan oleh Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina.

"Pada saat yang sama, Pertamina juga akan merampungkan perbaikan tata kelola dan proses bisnis yang dijalankan oleh ISC," tuturnya menjelaskan.

Langkah yang dilakukan Pertamina sejak awal 2015 tersebut mengakibatkan peran Petral menjadi tidak diperlukan lagi dalam proses pengadaan minyak mentah.

Bersamaan dengan kondisi tersebut, kedua anak usaha Petral yaitu Pertamina Energy Services (PES) Pte. Ltd. dan Zambesi Investment Ltd. pun turut berhenti beroperasi.

Dengan keputusan tersebut, segala hak dan kewajiban Petral yang masih ada akan dibereskan atau diambil alih oleh Pertamina, termasuk segala bentuk Aset juga akan dimasukan sebagai bagian dari BUMN tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement