REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pelaksana tugas Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengakui pelemahan nilai tukar rupiah salah satunya disebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal I.
"Perlambatan pertumbuhan mendorong turunnya IHSG," kata Suahasil melalui pesan singkat kepada Republika, Senin (11/5).
Suahasil cukup meyakini pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua akan membaik lantaran pemerintah bisa merealisasikan belanja infrastruktur. Dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi akibat belanja infrastruktur, diharapkan ada optimisme dari pasar sehingga nilai tukar rupiah bisa menguat.
"Semoga akan ada optimisme tentang pertumbuhan ekonomi kalau belanja infrastruktur mulai gencar," ujar dia.
Kendati begitu, ujar Suahasil, belanja infrastruktur juga akan menekan nilai tukar rupiah rupiah terhadap dolar AS dalam jangka pendek. Ini karena ada peningkatan impor utamanya barang modal.
"Semuanya akan mempengaruhi nilai tukar," ucap dia.