Senin 11 May 2015 07:59 WIB

Dolar Australia Menguat, RBA Akhirnya Naikkan Suku Bunga

Rep: Sonia Fitri/ Red: Winda Destiana Putri
Bendera Australia (ilustrasi)
Bendera Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Meski Reserve Bank of Australia (RBA) kembali memangkas suku bunga pada rapat kebijakan moneter beberapa waktu lalu, Dollar Australia berhasil mencatatkan penguatan terhadap dolar Amerika dalam lima pekan secara berturut-turut.

Setelah memertahankan suku bunga dalam dua bulan beruntun, RBA pun akhirnya kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 2,0 persen. Namun RBA belum tampak akan kembali menurunkan suku bunga pada rapat kebijakan ke depan agar dolar Australia makin menguat tajam.

Dalam laporan kebijakan moneter kuartal RBA dipaparkan bahwa RBA menyatakan kesiapannya menyesuaikan kebijakan moneter jika diperlukan untuk mendorong keberlanjutan pertumbuhan permintaan sektor swasta.

Dilansir dari Monexnews, Senin (11/5) Bank sentral Austalia tersebut juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 2-3 persen dari sebelumya 2,5-3,5 persen. Selain itu, dalam laporan disebutkan, tingkat pengangguran diperkirakan akan naik, sementara inflasi dikatakan masih berada dalam target, atau sedikit dibawah.

Dalam laporan per Maret dilaporkan, tingkat pengangguran Australia naik menjadi 6,2 persen dari bulan sebelumnya sebesar 6,1 persen. Sementara inflasi tumbuh 0,2 persen di kuartal pertama, sama dengan pertumbuhan di kuartal sebelumnya. Sementara untuk data pertunbuhan ekonomi kuartal pertama akan dirilis pada Juni mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement