REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, sumber daya manusia Indonesia harus memiliki Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Fasilitator Workshop SKKNI sekaligus HR Division Head Indonesia Stock Exchange Mirna Kurniawati mengatakan, pihaknya berkomitmen menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang siap dalam menghadapi MEA 2015.
“Saya tergugah untuk memikirkan nasib bangsa ini dalam memasuki MEA 2015. Kesiapan yang dilakukan dibanding negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Filipina masih jauh tertinggal. Makanya saya ingin berbagi ilmu dan pengalaman dengan rekan-rekan praktisi HR melalui pelatihan yang berbasis SKKNI," ujarnya, Jumat (8/5).
Ini, terang Mirna, dilakukan supaya mereka siap berkompetisi tidak hanya dengan rekan kerjanya. Namun mampu berkompetisi dengan pekerja di negara ASEAN.
Sementara itu, Panitia Penyelenggara Workshop SKKNI, Direktur PT Ekalavya Prima (Ekalavya) Wina Suntiowangi mengatakan, workshop SKKNI merupakan workshop yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Topik yang diangkat adalah 'Menyusun Uraian Jabatan / Job Description SKKNI MSDM No M.701001.005.01'.
Wina menjelaskan, topik ini diangkat karena banyak praktisi SDM yang kesulitan untuk menyusun uraian jabatan secara tepat dan mudah. Padahal uraian jabatan ini diperlukan setiap individu dalam organisasi sebagai titik awal untuk memberi kejelasan mengenai peran, tanggung jawab dan tugas-tugas kerjanya dalam organisasi.
“Tak ada kinerja yang baik tanpa kejelasan. Sebab pekerja akan bingung apa perlu dikerjakannya," ujarnya.