Sabtu 09 May 2015 02:20 WIB

Ini Solusi yang Ditawarkan INDEF Antisipasi Perlambatan Ekonomi

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah harus segera melakukan terobosan kebijakan untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi agar tak semakin parah kondisinya. Tidak hanya sekadar mengotak-atik besaran belanja modal, tapi juga perlu melakukan perbaikan iklim usaha utamanya membenahi faktor pendorong investasi.

"Di dalam negeri, pemerintah harus serius membangun sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang notabene merupakan tulang punggung ekonomi nasional," kata Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finances (INDEF) Imaduddin Abdullah pada Jumat (8/5).

Masalah utama yang dihadapi oleh UMKM, kata dia, adalah permodalan sehingga perlu kebijakan keberpihakan seperti kuota pembiayaan UMKM minimal 20 persen dari kredit perbankan. Pemerintah pun harus memfasilitasi UMKM dalam meningkatkan keterampilan dan akses informasi para pengusaha.

Selanjutnya, membangun hilirisasi merupakan harga mati di mana perlu dilakukan upgrading kemampuan teknologi industri melalui sistem berbasis triple helix, menjamin ketersediaan energi untuk sektor industri, pengembangan SDM berbasis keunggulan industri daerah melalui balai pelatihan di daerah serta mempercepat realisasi pembangunan kawasan industri.

Peningkatan produktivitas sektor pertanian pun sangat diperlukan sebab ia menjadi penyedia lapangan kerja terbesar yakni 33,19 persen. Dengan begitu, peningkatan kinerja pertanian akan menjadi solusi penting.

"Peningkatan produktivitas pertanian tidak hanya terpaku pada penyediaan infrastruktur irigasi namun yang terpenting juga perbaikan kelembagaan maupun tataniaga komoditas pertanian," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement