Jumat 08 May 2015 10:06 WIB

Ekonomi Melambat, SBY Minta Pemerintah Gerak Cepat

Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.
Foto: Twitter
Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 4,7 persen pada kuartal pertama 2015. Angka itu jauh dari target Presiden Jokowi yang mencanangkan kenaikan sebesar 7 persen. Capaian itu lebih rendang ketimbang era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di atas 5 persen.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sama-sama menyebut, pelemahan ekonomi akibat faktor eksternal. Pun keduanya juga kompak menyebut pelambatan pertumbuhan ekonomi terjadi sejak 2012 alias ketika SBY masih berkuasa.

Merasa disentil pemerintahan Jokowi-JK, presiden RI ke-6 tersebut akhirnya buka suara. "Perbincangan masyarakat minggu ini didominasi oleh isu pelambatan ekonomi kita, dengan segala dampak & implikasinya. *SBY*," katanya melalui akun Twitter, @SBYudhoyono.

Dia menyatakan, "Kecemasan atas memburuknya situasi perekonomian bukan hanya disuarakan oleh pelaku pasar, tetapi juga oleh masyarakat luas. *SBY*" SBY melanjutkan, sebaiknya pemerintah dan masyarakat tidak perlu panik. Keadaan seperti ini setiap saat bisa terjadi. Masa kini dunia ekonomi mudah dan sering mengalami gejolak.

"Yang penting, pemimpin dan pemerintah menyadari & mengakui bahwa memang ada persoalan yang harus ditangani secara serius. *SBY*."

Dia pun melanjutkan serial kicauannya:

Diperlukan gerak cepat & solusi yg efektif utk atasi persoalan fiskal & APBN, pertumbuhan yg melambat dan kelesuan investasi & bisnis. *SBY*

Juga harus diantisipasi kemungkinan meningkatnya pengangguran, serta gangguan terhadap kecukupan & stabilitas harga bahan pokok. *SBY*

Kalau berbagai persoalan ini tidak ditangani secara efektif, bisa saja keadaannya menjadi lebih buruk. Ini harus kita cegah. *SBY*

Bagi pemerintah, apapun opsi & kebijakan yg dipilih selalu ada plus & minusnya. Ada pro & kontranya. Tetapi tetap harus diambil. *SBY*

Yg penting, pemerintah beri solusi. Tetapkan "policy response" yg realistik & sungguh dijalankan. Jangan terlalu banyak beretorika. *SBY*

Dulu, sbg Presiden, persoalan seperti ini sering saya hadapi. Juga tdk mudah. Tetapi dgn kerja keras & tindakan tepat, selesai juga. *SBY*

Rakyat perlu beri kesempatan & dukungan kepada Pak Jokowi & pemerintah, untuk atasi permasalahan di bidang ekonomi ini. *SBY*

Saya menilai situasinya belum masuk krisis. Masih ada waktu. Masih tersedia solusi. Penurunan ekonomi masih bisa dibalikkan. *SBY*

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement