REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyatakan keinginannya untuk membawa lagi Indonesia untuk bisa bergabung dengan Organisasi Negara Eksportir Minyak atau OPEC. Sudirman menilai, bergabungnya kembali Indonesia ke dalam OPEC akan memberikan banyak manfaat, salah satunya adalah dekat dengan pasar minyak dunia. Selepas pisah dengan OPEC pada 2008 lalu, Sudirman menilai Indonesia banyak tertinggal dengan dinamika pasar minyak dunia.
"Saya juga sedang pertimbangkan, dengan izin presiden, ingin kembali aktif dalam Oraganisasi OPEC. Karena dulu kita keluar akibat keluar maka kemudian dinamika pasar kita tidak tangkap dengan cepat. Nah kita akan masuk sebagai pertama sebagai peninjau dulu. Supaya kita berinteraksi dengan market," jelas Sudirman, Kamis (7/5).
Mengenai syarat untuk bisa bergabung dengan OPEC harus menyandang status eksportir, Sudirman menyebut bahwa saat ini Indonesia masih ada kuota ekspor, seperti untuk gas bumi. Sehingga, menurutnya, sah-sah saja untuk bisa bergabung lagi dengan OPEC.
"Sebetulnya kalau ekspor kita masih ekspor sedikit kok. Masih ekspor gas. Jadi tidak salah salah amat kalau kita jadi anggota," ujarnya lagi.
Hanya saja, dia mengaku masih akan mengkaji level keanggotaan Indonesia di OPEC nantinya. Untuk tahap awal, Sudirman akan mendorong Indonesia untuk bisa menjadi observer atau pengamat. Dengan posisi ini, Sudirman menyebut yang terpenting adalah bisa mendekatkan diri dengan pasar.
"Barangkali level keanggotaannya sebagai peninjau atau member nanti kita lihat. Tapi berada di market berinteraksi dengan para produsen besar iru harus dilakukan. Supaya kita tidak ketinggalan," lanjutnya.