Kamis 30 Apr 2015 11:27 WIB

Menkeu Bicara Perkembangan Industri Keuangan Syariah

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Satya Festiani
Bambang Brodjonegoro Menteri Keuangan
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Bambang Brodjonegoro Menteri Keuangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia telah memasuki dekade ketiga. Ada banyak perkembangan yang terjadi selama 30 tahun tersebut.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, dekade pertama ditandai dengan pendirian bank syariah pertama yaitu Bank Muamalat pada 1991. Dua tahun kemudian disusul dengan asuransi syariah.

Kemudian, tambah Bambang, memasuki dekade kedua pada tahun 2000, Bursa Efek Indonesia meluncurkan Jakarta Islamic Indeks yang menjadi panduan bagi investor pasar modal dalam memilih portofolio saham yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

"Dekade tersebut juga ditandai dengan dikeluarkanya obligasi syariah pertama oleh korporasi," kata Bambang dalam acara Muktamar III Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Kamis (30/4).

Masih di dekade kedua tepatnya pada 2008, pemerintah mengesahkan UU no. 19 tahun 2008 tentang surat berharga syariah negara (SBSN) yang dikuti dengan diterbitkannya sukuk negara.

Pada dekade ketiga saat ini, Bambang mengatakan Indonesia menempati peringkat ketiga dunia dari sisi jumlah kelembagaan industri keuangan syariah. Namun dari sisi total aset, Indonesia menempati peringkat ke sembilan dengan total aset 34,63 miliar dolar AS. "Ini setara 2,1 persen terhadap pangsa pasar dunia," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement