Kamis 23 Apr 2015 18:41 WIB
Petral bubar

DPR: Pengganti Petral Harus Lebih Fleksibel dalam Trading Minyak

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pertamina Energy Trading Limited
Foto: pnatrade.com.sg
Pertamina Energy Trading Limited

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina (persero) berencana untuk membubarkan Petral atau Pertamina Energy Trading Limited, dan mengalihkan fungsinya kepada anak perusahaan baru Pertamina nantinya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Wira Yudha menyebut bahwa satu hal yang harus menjadi kelebihan pengganti Petral nantinya adalah procurement atau segi importasi minyak yang harus fleksibel. "Yang penting dalam konteks pembubaran Petral adalah fungsi procurement dari importasi minyak itu ditangani satu pintu di tingkat corporate, Pertamina," ujar Satya, Kamis (23/4)

Ia mengatakan, untuk perusahaan yang akan mengambil alih Petral harus memiliki penanganan satu pintu, juga harus tetap mempunyai fleksibilitas untuk mendapatkan diskon sebagai trader company. "Karena jangan sampai kalau itu dibubarkan masuk ke Integrated Suply Chain (ISC) tapi fleksibilitas tidak diperoleh," ujar dia.

Lebih lanjut, Ia mengatakan, kalau pun pindah ke ISC harus centralized, Petral bisa bertindak sebagai traders yang memungkinkan bisa dapat spesifik diskon dari negara penghasil minyak. "Kan ini yang dimintakan state to state company. Kita beli minyak langsung ke venzuela company. Misalkan. Nah kalau BUMN ke BUMN dapat diskon tidak?" kata dia.

Seperti diberitakan, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Sucipto mengatakan aset-aset Petral akan dikelola anak perusahaan baru Pertamina Energy Service (PES). Meski tampak seperti sekedar ganti baju, namun Dwi menolak anggapan tersebut. Dia menegaskan, peralihan dari Petral ke PES murni untuk efisiensi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement