Rabu 22 Apr 2015 15:38 WIB

Pengamat Prediksi Inflasi 2015 di Kisaran 4,5-5,0 Persen

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
inflasi
inflasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekanan inflasi diperkirakan akan mereda sepanjang tahun 2015. Inflasi diperkirakan meningkat pada akhir tahun 2015.

Chief Economist Global Market Permata Bank Josua Pardede mengatakan, kebijakan subsidi BBM awal Januari serta adjusment harga subsidi dua pekan sekali berimplikasi menurunnya tekanan inflasi. Pemangkasan subsidi BBM awal tahun menyebabkan ancaman inflasi menurun. Pelaksanaan reformasi kebijakan subsidi tersebut, dikaitkan dengan volatilitas harga minyak dunia kemungkinan akan membawa dinamika baru untuk inflasi.

Fluktuasi harga minyak dan nilai tukar rupiah akan memiliki dampak langsung yang lebih besar terhadap inflasi. Namun demikian, penyesuaian harga BBM dalam negeri dinilai akan memudahkan ekspektasi inflasi. Karena akan menurunkan kemungkinan dampak penyesuaian harga BBM dalam satu waktu.

“Secara keseluruhan, inflasi pada tahun 2015 diperkirakan akan berada di kisaran 4,5-5,0 persen,” ujar Josua dalam Media Gathering di gedung Permata Bank WTC II Jakarta, Rabu (22/4).

Inflasi pada Maret sudah naik lagi ke level 6,3 persen (yoy). Semestinya, momen panen raya pada Maret-April menjadikan harga komoditas turun sehingga inflasi turun. Namun, menurutnya, dalam jangka pendek, tekanan inflasi dari pangan diperkirakan masih relatif tinggi, terutama terkait dengan cuaca buruk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement