Senin 20 Apr 2015 17:12 WIB

Kadin: Target Volume Perdagangan Indonesia - Afrika Naik 80 Persen

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Satya Festiani
Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menargetkan volume perdagangan Indonesia ke Afrika bisa meningkat sekitar 80 persen dalam kurun waktu tiga tahun. Selama ini volume perdagangan Indonesia ke Afrika baru mencapai 10,7 miliar dolar AS per tahun dan masih tertinggal jauh dengan Cina yang sudah meraup 200 miliar dolar AS setiap tahun.

Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, kemitraan Asia Afrika memasuki masa menarik dengan ditandai pertumbuhan ekonomi yang membaik di kedua kontinen. Hal ini membuka peluang kerja sama ekonomi dan bisnis yang semakin besar, serta membuka adanya peluang penjajakan pangsa pasar baru.

"Keinginan pelaku usaha dari kedua kontingen untuk melakukan perdagangan dan investasi semakin meningkat, karena saat ini persaingan global lebih mengarah ke sektor ekonomi," kata Suryo di Jakarta, Senin (20/4).

Suryo mengatakan sektor perdagangaan, investasi, infrastruktur, maritim, dan agribisnis masih menjadi fokus Indonesia dalam menarik investasi, serta perdagangan dengan Afrika dan negara-negara Asia. Perdagangan dan investasi di Afrika perlu diakselerasi karena dapat menjadi pasar yang menjanjikan. Ada dua negara  Afrika yang potensial untuk dijadikan lahan investasi, yakni Nigeria dan Afrika Selatan.

Kedua negara tersebut memiliki jumlah penduduk yang besar dan pendapatan per kapita yang relatif tinggi. Pendapatan per kapita Nigeria mencapai 3.500 dolar AS dengan jumlah penduduk 175 juta jiwa. Sementara pendapatan per kapita Afrika Selatan mencapai 6.500 dolar AS.  

"Salah satu syarat penting untuk mencapai target tersebut yakni pemerintan bisa tanggap dalam mengeluarkan kebijakan yang mendukung, baik dari segi fiskal maupun moneter," kata Suryo.

Dalam rangka meningkatkan hubungan perdagangan, Kadin Indonesia mendorong pemerintah untuk mengurangi hambatan dan memperbanyak fasilitas perdagangan. Selain itu, perlu adanya peningkatan perdagangan jasa seperti pariwisata dan perdagangan langsung antara negara-negara Asia - Afrika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement