REPUBLIKA.CO.ID, ARAB SAUDI -– Seperti dilaporkan BBC News pada Ahad (19/4), perusahaan manufaktur dan bahan kimia terbesar Arab Saudi, Sabic, telah membukukan penurunaan laba bersih sebesar 39 persen pada kuartal pertama tahun ini.
Angka tersebut menunjukan penurunan jika dibandingkan lana bersih mereka tahun 2014.
Sabic, yang memproduksi bahan kimia, pupuk, plastik, dan logam, melaporkan laba bersih sebesar 3,93 miliar riyal. Angka tersebut didapatkan dari produksi selama tiga bulan terakhir hingga April.
Sedangkan tahun lalu, Sabic memperoleh laba bersih sebesar 6,44 miliar riyal.
Penurunan laba tersebut sudah termasuk dalam perhitungan turunnya harga minyak dunia.
Sabic merupakan salah satu produsen petrokimia terbesar di dunia, dan perusahaan publik terbesar di Teluk Arab.
Harga minyak mentah global telah terbelah dua sejak pertengahan 2014.
Dan Arab Saudi adalah produsen, sekaligus eksportir minyak terbesar di dunia.