REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait keputusan pemerintah yang menunjuk PT Pertamina sebagai operator pengelola Blok Mahakam, Kalimantan Timur per 2018 mendatang, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menyampaikan keyakinannya bahwa Pertamina akan mampu mengelola Blok Mahakam tersebut.
"Blok Mahakam sudah diserahkan ke Pertamina per 1 Januari 2018. Silahkan Pertamina melakukan kerja sama business to business dengan mitra," ujarnya dalam acara Indonesia Supply Chain Management (SCM) Summit 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (14/4).
Keyakinanya terhadap Pertamina dalam mengelola Blok Mahakam itu didasarkan pada track record Pertamina yang dinilai berhasil meningkatkan produksi di Blok Offshore North West Java (ONWJ), Karawang, Jawa Barat dan Blok West Madura Offshore (WMO) di Madura.
Melihat hal tersebut yang ia katakan menjadi acuan, Indroyono mengatakan pihaknya akan mendorong Pertamina untuk dapat mengelola salah satu blok gas terbesar di Indonesia tersebut.
Seperti diketahui, pada 31 Maret 2017 mendatang, kontrak Total E&P Indonesie dan Inpex Corp yang menjadi operator dalam pengelolaan dari Blok Mahakam, Kalimantan Timur, akan berakhir. Total sendiri telah mengelola Blok Mahakam sejak 1967 hingga 1997 dan mendapat perpanjangan kontrak hingga 2017 dan menggandeng Inpex dengan porsi kepemilikan masing-masing sebesar 50 persen.
Indroyono juga menyampaikan keyakinannya bahwa masa transisi peralihan pengelolaan Blok Mahakam akan berjalan lancar.