REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Bank Dunia menilai pertumbuhan ekonomi akan sedikit melemah di negara-negara berkembang kawasan Asia Timur dan Pasifik tahun ini.
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan negara berkembang di Asia Timur mencapai 6,7 persen pada tahun ini dan 2016. Pertumbuhan tersebut sedikit menurun dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 6,9 persen.
Wakil Presiden Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik Axel Van Trotsenburg mengatakan, meskipun pertumbuhan Asia Timur sedikit melemah, kawasan ini masih merupakan sepertiga dari seluruh pertumbuhan global atau dua kali lipat dari kontribusi semua negara berkembang di kawasan lain.
Menurut Axel, rendahnya harga minyak akan mendorong permintaan dalam negeri bagi sebagian besar negara di kawasan ini dan menawarkan kesempatan bagi pembuat kebijakan untuk mendorong reformasi fiskal. Tujuannya, untuk meningkatkan pendapatan dan mengalihkan belanja negara kepada sektor infrastruktur dan hal-hal produktif lainnya.
''Reformasi ini akan memperbaiki daya saing Asia Timur dan membantu kawasan ini mempertahankan statusnya sebagai mesin pertumbuhan ekonomi global,'' kata dia, Senin (13/4).