Jumat 10 Apr 2015 23:18 WIB

MMM: Orang OJK Banyak Ikut MMM

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi & Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti Soetiono (kanan), dan Kepala Departemen Penyidikan sektor Jasa keuangan OJK Rusli Nasution menggelar konferensi pers tentang Mavrodi Mondial Moneyb
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi & Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti Soetiono (kanan), dan Kepala Departemen Penyidikan sektor Jasa keuangan OJK Rusli Nasution menggelar konferensi pers tentang Mavrodi Mondial Moneyb

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah mendapat peringatan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pihak MMM menegaskan pihaknya tidak gentar. Salah satu perintis MMM, Firdaus Bawazier mengaku, pihaknya akan tetap menjalani kegiatan MMM seperti biasa.

"Ya ga ngaruh. Kita akan terus beraktivitas. Wong omongan orang OJK saja beda. Orang OJK juga banyak yang ikut MMM. Orang Mandiri juga. Sudahlah ganti topik. Kami tetap jalan seperti biasa," jelasnya, Jumat (10/4).

Firdaus sendiri sebelumnya berjanji akan membuat sebuah klarifikasi resmi terkait MMM. Namun dirinya merasa tidak perlu membuat klarifikasi lagi setelah salah seorang pejabat di OJK mengatakan akan sulit bagi pemerintah untuk memutus mata rantai MMM.

"Dari kemarin juga banyak media yang kontak saya mau klarifikasi soal MMM. Eh setelah saya beri penjelasan malah ada wartawan yang gabung MMM," ujarnya.

Sebelumnya, secara resmi OJK menyebut bahwa kegiatan MMM berpotensi merugikan masyarakat, dengan pertimbangan, kegiatan yang dilakukan menyerupai money game dan ponzi scheme yang sangat berisiko menyebabkan terjadinya kegagalan untuk mengembalikan dana masyarakat. Selain itu tak memiliki izin dari instansi yang berwenang, tidak ada kejelasan tentang bentuk badan hukum dan domisili hukum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement