Jumat 10 Apr 2015 14:14 WIB

Harga Karet Anjlok, Efek Rendahnya Harga Minyak Dunia

Rep: C85/ Red: Winda Destiana Putri
Perkebunan karet
Foto:
Perkebunan karet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga bahan baku karet alam dalam negeri anjlok. Saat ini, harga karet alam dibanderol dengan angka 1,5 dolar AS per kilogram.

Padahal, pada 2011 lalu harga bahan baku karet alam sempat menembus 4,61 dolar AS per kilogram. Lantas apa yang menyebabkan harga komoditas karet alam melemah?

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto menjelaskan, salah satu faktor utama penyebab anjloknya harga karet alam adalah turunnya harga minyak dunia. Dia mengatakan, tingkat perminyakan karet alam seiring dengan penyerapan minyak dunia. Sehingga saat minyak dunia anjlok, maka harga karet juga turut anjlok.

"Jatuhnya harga karet ada beberapa faktor. Pertama harga minyak yang turun, dari 100 dolar AS per barel sekarang sampai 60-an dolar AS per barel," jelas Unggul.

Unggul menambahkan, selain jatuhnya harga minyak dunia, anjloknya harga karet alam juga disebabkan pasokan karet alam dunia yang berlebih atau over supply.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menyiapkan beberapa strategi untuk mendongkrak lagi harga karet dalam negeri. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengungkapkan, langkah ini dilakukan demi menyelamatkan nasib petani karet nasional. Perlu diketahui bahwa harga karet alam saat ini tengah anjlok hingga 1,5 dolar AS per kg.

"Saat ini harganya 1,5 dolar per kilo. Pada 2011 karet pernah menyentuh 4,61 dolar per kilo. Untuk mengangkat harga karet, langkah awal pemerintah perlu menggunakan karet alam untuk proyek infrastruktur nasional," jelas Gobel.

Gobel melanjutkan, anggaran infrastruktur dalam APBN perubahan 2015 sebesar Rp 118 triliun bisa dimanfaatkan untuk memperbesar serapan karet di dalam negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement