Rabu 08 Apr 2015 00:15 WIB

Soal Program Sejuta Rumah, Ini Laporan Menteri Basuki

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wapres Jusuf Kalla (kiri) didampingi Menteri PU dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono (kanan) memberikan keterangan usai mengikuti rapat bersama jajaran pegawai Kemen-PUPR dalam rangka kunjungan kerja di Kantor Kemen-PUPR, Jakarta, Selasa (7/4).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Wapres Jusuf Kalla (kiri) didampingi Menteri PU dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono (kanan) memberikan keterangan usai mengikuti rapat bersama jajaran pegawai Kemen-PUPR dalam rangka kunjungan kerja di Kantor Kemen-PUPR, Jakarta, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Basuki Hadimoeljono, menerima kunjungan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya pada Selasa (7/4). Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan sejumlah program kementerian termasuk program sejuta rumah untuk rakyat di 2015. 

"Sejuta rumah yang akan dibangun terdiri atas 603.516 unit untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 396.484 unit untuk non-MBR," kata Menteri Basuki pada Selasa (7/4). 

Kepada Wapres, Basuki mengaku kementeriannya telah siap dalam perencanaan program yang dijadwalkan dimulai realisasinya bersamaan dengan Hari Buruh Nasional 2015. Program akan dipusatkan di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah dan akan diikuti secara serempak oleh 17 provinsi yang lokasi pembangunan perumahannya sudah siap dan tidak bermasalah untuk dimulai pembangunannya.

Program, lainnya yakni program 100-0-100 Cipta Karya. Maksudnya, akan diupayakan peningkatan akses aman air minum seratus persen, penanganan kawasan permukiman kumuh nol persen, dan akses sanitasi seratus persen. Basuki menjelaskan pada 2015 total Rp19,6 triliun untuk pembangunan infrastruktur pemukiman, peningkatan akses air minum dan sanitasi.

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang transparan, semua pengadaan untuk program strategis PU-Pera tahun ini dilakukan melalui mekanisme lelang elektronik. Sekarang sudah mencapai 71,69 persen dari total 13.739 paket, atau sekitar Rp 59,9 triliun dari total Rp 77,4 triliun pagu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement