Senin 06 Apr 2015 20:33 WIB

Migrasi ke Gas Melon tak Terbendung

Rep: Yulianingsih / Red: Dwi Murdaningsih
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Migrasi pengguna gas elpiji 12 Kilogram (Kg) ke 3 Kg atau gas melon semakin tak terbendung setelah gas 12 Kg naik signifikan. Isti (35) ibu rumah tangga di Jalan Imogiri Timur, Umburlharjo, Yogyakarta memilih menukarkan tabung gas Lpj 12 Kg ke gas melon. 

"Gas 12 Kg sekarang Rp 153 ribu. Mahal sekali. Saya memilih menggunakan gas 3 Kg saja," katanya, Senin (6/4).

Menurutnya, tabung gas 12 Kg miliknya ditukar dengan dua tabung gas melon. Menurutnya hal itu lebih hemat dan praktis bagi dirinya. Apalagi harga isi gas melon hanya Rp 18 ribu saja per tabungnya.

Rusmiyati, pemilik warung makan di Umbuharjo juga memilih menggunakan gas melon saaat memasak makanan yang dijualnya. Dua tabung gas 12 Kg miliknya sudah ditukar dengan 4 tabung gas melon. "Lebih irit, apalagi harga kebutuhan dan bahan bakar naik," ujarnya.

Banyaknya migrasi pengguna gas 12 Kg ke gs melon diakui pemilik pangkalan di Prawirotaman, Yogyakarta. Aning, pemilik pangkalan gas Lpg tersebut mengaku meminta tambahan kuota gas melon ke pihak agen. "Biasanya satu minggu 200 tabung sekarang saya minta 300 tabung," katanya.

Beberapa warung makan langganannya sudah berpindah menggunakan gas melon sejak kenaikan harga gas ukuran 12 kg beberapa bulan lalu. "Apalagi sekarang naik lagi," ujarnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement