Senin 06 Apr 2015 16:30 WIB

BCA Bidik Dana Rp 6 Triliun dari Laku Pandai

Rep: Nur Aini/ Red: Dwi Murdaningsih
Layanan ATM BCA
Foto: BCA
Layanan ATM BCA

REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meluncurkan produk tabungan Laku yang termasuk dalam program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), Senin (6/4). Lewat program itu, BCA menarget dapat mengumpulkan dana tabungan sekitar Rp 6 triliun melalui 3.000 agen Laku Pandai.  

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan pihaknya akan merekrut 3.000 agen hingga akhir tahun ini. Setiap agen ditarget bisa menarik 200 nasabah baru. "Jadi akhir tahun bisa 600 ribu nasabah yang bisa terjaring," ujarnya di Grobogan, Jateng, Senin (6/4).

Belanja modal untuk layanan Laku Pandai yang dikeluarkan BCA mencapai Rp 10,7 miliar. Jahja menilai belanja modal ini efisien mengingat besarnya potensi nasabah. "Kalau dengan Rp 10,6-10,7 miliar bisa rekrut 600 ribu nasabah, ini nilai yang efisien," ungkapnya.

Layanan bank nirkantor BCA saat ini melayani jasa pembukaan dan penutupan rekening tabungan, tarik tunai, dan mutasi rekening. Dari layanan itu, BCA menarget meraup tambahan dana Rp 6 triliun. "Kalau rata-rata setiap nasabah bisa menabung Rp 10 juta, dana bisa Rp 6 triliun," ungkap Jahja.

Produk Laku BCA diujicoba di Grobogan, Jawa Tengah. Dalam waktu dekat, layanan yang sama akan dibuka di Jepara, Wonogiri, Wonosari, dan Jombang. 

Jahja mengatakan layanan dalam ujicoba ini baru berkaitan dengan pembukaan tabungan. Namun, layanan lain seperti pembayaran dan pembiayaan berpotensi dibuka ke depan lewat Laku Pandai. "Kami lihat potensi, ini baru pilot project, nanti lihat antusiasme masyarakat, lihat kendala," ungkapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement