REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia ingin melakukan penetrasi pasar halal dunia. Pasalnya, pasar produk halal dunia diperkirakan meningkat seiring dengan bertambahnya populasi muslim secara global.
"Pada 2030, populasi muslim dunia diperkirakan sebesar 2,2 miliar atau 27 persen dari total populasi," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak, dalam rilis yang diterima Republika, Senin (6/4).
Nus mengatakan, salah satu langkah untuk memulai penetrasi tersebut yakni dengan mengikuti pameran halal dunia Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) yang berlangsung di Kuala Lumpur. Dalam pameran tersebut Indonesia berhasil mendapatkan transaksi senilai 3,5 juta dolar AS. Dalam ajang tersebut, Indonesia telah menarik buyers potensial dari Kanada, Singapura, Malaysia, Dubai, dan Jepang.
Sementara, permintaan lainnya datang dari Rusia, Arab Saudi, Filipina, dan Myanmar. Nus mengatakan, produk yang paling banyak diminati oleh para buyers diantaranya ikan tuna segar dan kalengan, biskuit, bumbu masak pasta, gula kelapa, produk kosmetik, serta produk perawatan tubuh.
"Dengan nilai transaksi tersebut, kami optimistis Indonesia bisa menjadi pusat produk halal dunia," kata Nus.
Sementara itu, Atase Perdagangan Indonesia di Kuala Lumpur Punto Dewi menyatakan, konsumen dunia kini telah menyadari bahwa produk halal berarti berkualitas dan higienis. Menurutnya, melihat tren industri halal yang semakin besar, sudah saatnya para pelaku industri menghasilkan prduk barang dan jasa mengedepankan kreativitas serta inovasi. Pasalnya, persaingan di segmen halal akan semakin ketat.
"Partisipasi Indonesia pada MIHAS adalah peluang untuk mengembangkan pasar produk halal Indonesia secara global," kata Punto.
Menurut laporan Global State of Islamic Economic, permintaan produk halal dunia akan mengalami pertumbuhan sebesar 9,5 persen dalam 6 tahun ke depan. Pada 2013 pertumbuhan permintaan produk halal dunia sebesar 2 triliun dolar AS dan pada 2019 diperkirakan akan meningkat menjadi 3,7 triliun dolar AS. Pasar halal disadari telah menjadi ceruk pasar yang sangat menarik untuk digarap oleh pelaku industri baik di segmen barang dan jasa.