REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Setelah sempat melambat tahun lalu, aktivitas pasar sukuk mulai kembali menanjak dengan beberapa penerbitan sukuk di awal tahun 2015 ini.
Beberapa di antara negara dan perusahaan yang mengumumkan penerbitan sukuk mereka pekan ini bahkan tergolong pemain baru.
Dana yang terkumpul dari sukuk-sukuk ini rencananya akan mulai efektif digunakan pada tahun fiskal 2015 yang akan dimulai pada Juli mendatang.
Maskapai penerbangan asal Uni Emirat Arab, Emirates Airlines, menerbitkan sukuk yang dikabarkan sudah mengalami lonjakan permintaan melebihi sukuk yang tersedia oversubscribed hingga 3,6 kali, demikian dilansir laman Islamic Finance, Kamis (1/4).
Sukuk yang diterbitkan di bawah pengaturan perusahaan efek Khadrawy Limited ini memiliki masa jatuh tempo 10 tahun dengan imbal hasil seteran 2,471 persen.
Suksesnya penerbitan sukuk Pemerintah Inggris tahun lalu makin membuat Departemen Penjamin Kredit Ekspor Inggris juga percaya diri dengan peringkat sukuk mereka.
Pemerintah Inggris tengah berupaya agar London bisa menjadi pusat pasar keuangan Islam dan berharap penerbitan sukuk pemerintah perdana tahun lalu akan mendorong sektor swasta melakukan hal serupa.
Hong Kong juga dikabarkan tengah mempersiapkan penerbitan sukuk ke dua mereka. Tahun lalu, Hong Kong sukses menerbitkan sukuk pertama mereka senilai satu miliar dolar AS.
Hong Kong sudah mengumumkan akan menggunakan struktur wakalah untuk sukuk berikutnya. HSBC dan Standard Chartered ditunjuk Pemerintah Otonomi Hong Kong untuk menjadi pengelola sukuk global ini.
Sementara CIMB dan National Bank of Abu Dhabi akan menjadi bank agen pemasaran sukuk seperti yang mereka lakukan atas sukuk perdana Pemerintah Hong Kong tahun lalu.