Selasa 31 Mar 2015 10:20 WIB

Warga Ternyata Masih Ragu dengan Layanan Keuangan Tanpa Bank

Rep: Ahmad Rozali/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bank BTPN
Bank BTPN

REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG – Terobosan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dengan transaksi keuangan tanpa kantor mendapat respon dari warga. Sebagian warga mengaku masih ragu akan transaksi tersebut.

Warga mempertanyakan lokasi pengaduan jika terdapat masalah di kemudian harinya. “Khawatir kalau tidak ada Banknya. Takut dibawa lari uangnya,” ujar Surya salah seorang warga di Deli Serdang, Senin (30/3).

Dia mengatakan trauma melihat kasus uang yang dibawa lari oleh oknum pelaku bisnis keuangan. Padahal, sejatuh yang dia ketahui, beberapa oknum tersebut mengatasnamakan erusahaan yang memiliki kantor.

“Kadang kan orang masih ragu, kantornya di mana?. Kadang yang kantornya besar aja banyak yang menipu. Di sini kan tipunya banyak sekali,” ujarnya.

Dia mengatakan, pada dasarnya dirinya dan masyarakat di Sumatra Utara belum siap dengan konsep perbankan yang melakukan transaksi tanpa adanya bank.

Sebelumnya, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) meluncurkan transaksi keuangan tanpa kantor. Sebaliknya BTPN, mengganti keberadaan kantor cabang dengan memaksimalkan jasa marketing. Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan daya jangkau terhadap konsumen di kawasan pelosok.

Wakil Presiden Direktur BTPN, Ongki Wanadjati Dana mengatakan bahwa BTPN sedang menargetkan untuk mererut agen sebanyak 24.000 orang di seluruh Indonesia. Dengan prioritas utama kawasan wilayah pelosok.

"Kami melihat banyak peluang tumbuh untuk sektor mikro. Kami akan terus menambah jumlah agen," katanya.  Melalui program ini, BTPN menargetkan bisa mendapat tambahan hingga 200.000 nasabah. Tak tanggung-tanggung lima juta nasabah ditargetkan dalam lima tahun ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement