REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH, ARAB SAUDI -- Wakil Presiden Bank Dunia untuk Urusan Integritas Leonard McCarthy memuji upaya Arab Saudi dalam memerangi korupsi.
Saat menghadiri pertemuan pengusaha Saudi di Dewan Saudi pada Sabtu (28/3) lalu, McCarthy mengatakan sektor swasta di Kerajaan dapat memainkan peran penting dalam memerangi korupsi. Dia mendesak pengusaha melakukan upaya lebih untuk memerangi kejahatan ini, terutama karena sektor swasta mengendalikan 90 persen dari bisnis di negara-negara berkembang.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Saudi Chambers Khalid Bin Mohammed Al-Otaibi menekankan pentingnya memerangi korupsi dan membangun prinsip transparansi dan integritas sebagai kunci pembangunan ekonomi.
Tak terlewat, atas nama Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman, Pangeran Faisal Bin Bandar Bin Abdulaziz, seorang Emir wilayah Riyadh, membuka Konferensi Anti-Korupsi Internasional yang diselenggarakan di bawah slogan 'Melawan Korupsi, Semua orang Tanggung Jawab', yang diselenggarakan oleh Komisi Nasional Anti-Korupsi 'Nazah', pada Ahad lalu.
Pembentukan Komisi Anti-Korupsi Nasional (NACC) dengan Keputusan Kerajaan diterbitkan pada Maret 2011 setelah persetujuan pemerintah dan juga menjadi bagian dari strategi nasional untuk memerangi korupsi pada tahun 2007 dianggap sebagai langkah pertama menuju mencapai tujuan akhir mengakhiri praktik-praktik korupsi di Arab Saudi.
Misi peraturan komisi ini mencakup tiga bidang utama: Menjunjung tinggi integritas, mempromosikan transparansi, dan memerangi korupsi keuangan dan administrasi yang menghambat proyek pembangunan negara dari kemajuan.
Langkah ini untuk meratifikasi Konvensi PBB Melawan Korupsi (UNCAC) yang disambut oleh Transparency International, dengan menganggap langkah yang diperlukan dan tren positif terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam Kerajaan.