REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lawatan Presiden Joko Widodo ke Jepang dan Cina memberikan sentimen positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI). Peluang penurunan IHSG masih besar.
Kepala Riset NongHyup Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan lawatan Presiden ke Jepang dan Cina memberikan ekspektasi positif kepada para pelaku pasar.
Sebab nett sell yang dilakukan investor asing menurun. Reza merinci, investor asing melakukan penjualan dari Rp 399,95 miliar menjadi Rp 327,80 miliar.
Ia mengatakan, meski laju bursa saham AS mengalami pelemahan dan sempat dikhawatirkan pihaknya akan berimbas negatif terhadap IHSG, ternyata IHSG mampu berbalik menguat.
Selain itu, pelaku pasar pun kembali memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk melakukan aksi beli.
''Sebelumnya kami mengkhawatirkan terjadinya skenario pelemahan, Tampaknya sentiment yang kurang mendukung akan membuat IHSG berpeluang untuk menutup utang gap lama di level 5342-5372 (17-18 Februari) sebelum berbalik naik,'' kata dia, Ahad (29/3).
Oleh karena itu, lanjut dia, peluang penurunan masih dimungkinkan jika melihat sentimen yang ada masih kurang kondusif.
Namun demikian, tetap cermati volume perdagangan dan tetap antisipasi pelemahan lanjutan. Akan tetapi, laju IHSG mampu mengalami technical rebound meskipun utang gap 5342-5372 belum tertutup seluruhnya.