REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR RI mengungkap soal salah satu penyebab kelangkaan Rupiah di Indonesia. Anggota fraksi Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan, merosotnya nilai tukar mata uang nasional belakangan lantaran ketidakmampuan percetakan uang negara memenuhi permintaan Bank Indonesia (BI) soal kebutuhan uang.
Diungkapkan Sufmi ketakmampuan percetakan uang negara itu, diduga lantaran mesin pencetak Rupiah mengalami kerusakan. Kata dia, silinder utama mesin pencetakan uang milik percetakan negara mengalami retak, sehingga tak maksimal melakukan pencetakan.
"Ini saya ungkapkan agar bisa ditindak lanjuti lintas komisi," kata dia, saat menyampaikan pendapat dalam sidang paripurna ke-22 anggota DPR RI.
Politikus di Komisi III itu juga menilai semacam pengkondisian agar kerusakan tersebut tak diketahui publik. Kata dia, itu tampak dari pemecatan yang dilakukan sepihak oleh manajemen percetakan terhadap sejumlah karyawan yang membocorkan keretakan sebagian mesin pencetak uang itu.
Karen itu, Sufmi pun meminta agar Komisi IX yang menangani soal serikat pekerja dan buruh mempertanyakan kebijakan PHK para pekerja tersebut. Pun, diungkapkan dia, rusaknya mesin tersebut juga akan menjadi bahasan di Komisi III.