REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR RI mengungkap soal salah satu penyebab kelangkaan Rupiah di Indonesia. Anggota fraksi Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan, merosotnya nilai tukar mata uang nasional belakangan lantaran ketidakmampuan percetakan uang negara memenuhi permintaan Bank Indonesia (BI) soal kebutuhan uang.
Diungkapkan Sufmi ketakmampuan percetakan uang negara itu, diduga lantaran mesin pencetak Rupiah mengalami kerusakan. Kata dia, silinder utama mesin pencetakan uang milik percetakan negara mengalami retak, sehingga tak maksimal melakukan pencetakan.
"Ini saya ungkapkan agar bisa ditindak lanjuti lintas komisi," kata dia, saat menyampaikan pendapat dalam sidang paripurna ke-22 anggota DPR RI, di Jakarta, kemarin. Dikatakan olehnya rusaknya mesin pencetak Rupiah itu berpotensi menjadi bencana nasional sebab mempengaruhi kebutuhan m-asyarakat atas mata uang.
Dikatakan olehnya, keretakan sebagian mesin pencetak Rupiah, sudah pernah dibahas pada masa sidang anggota dewan ke II, beberapa waktu lau. Tepatnya pembicaraan di Komisi VI. Namun, sampai hari ini, belum ada jalan keluar atas kerusakan mesin cetak kepunyaan pemerintah itu.