REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak menimbulkan kekhawatiran bagi bisnis pariwisata di Indonesia. Direktur Komersial Garuda Indonesia Handayani mengaku optimistis dapat meningkatkan jumlah wisatawan melalui ajang Garuda Indonesia Travel Fair.
"Ketika ada pelemahan rupiah, orang cenderung stres dan pengennya jalan-jalan dengan tujuan domestik maupun luar negeri," ujar Handayani di Jakarta, Senin (23/3).
Menurut Handayani, dari segi bisnis memang cenderung menurun namun hal tersebut justru bisa dimanfaatkan bagi pariwisata. Untuk meningkatkan jumlah wisatawan lokal maupun asing, Garuda Indonesia menawarkan sejumlah potongan harga sampai 50 persen. Selain itu, ada pula potongan harga 20 persen untuk tiket kelas bisnis.
Handayani mengatakan, tahun ini Garuda Indonesia Travel Fair menargetkan pendapatan sebesar Rp 245 miliar dengan 120 ribu pengunjung. Menurut Handayani, Bali masih menjadi tujuan wisata favorit bagi wisatawan asing maupun domestik. Tetapi, Garuda Indonesia berupaya untuk memperkenalkan daerah wisata lainnya yang tak kalah menarik, yakni Sabang, Derawan, Raja Ampat, dan Banyuwangi.