REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak menargetkan ekspor ke Turki naik menjadi 3,87 miliar dolar AS pada 2019 mendatang. Peningkatan ini dapat dicapai dengan mengoptimalkan program misi pembelian dan pembentukan forum bisnis Indonesia-Turki.
"Misi pembelian ini sebagai salah satu upaya untuk menangkap peluang ekspor dan ajang promosi produk Indonesia kepada buyers," ujar Nus dalam rilis yang diterima ROL, Senin (23/3).
Nus menegaskan, ekspor produk yang akan ditingkatkan ke Negeri Dua Benua itu yakni Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), dan produk makanan halal. Para pengusaha Turki juga menjajaki peluang bisnis dengan pelaku usaha Indonesia di sektor bahan bangunan, tekstil, kulit, dan mesin.
Menurut Nus, tren pertumbuhan perdagangan kedua negara selama periode 2010-2014 tercatat tumbuh sebesar 16,6 persen per tahun. Pada 2014, ekspor Indonesia ke Turki mencapai 1,45 miliar dolar AS dengan produk utama seperti furniture, elektronik, dan kelapa sawit. Sementara itu, impor Indonesia dari Turki pada 2014 mencapai 1,03 miliar dolar AS dengan produk utama berupa tembakau, kimia, dan gandum.