REPUBLIKA.CO.ID, BUNGUS -- Pertamina tanam 5.000 pohon mangrove di Pantai Cindakir, Kelurahan Teluk Kabung Utara, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menjelaskan, penanaman ini merupakan wujud dari tanggung jawab sosial dan lingkungan untuk pembangunan.
"Kegiatan ini merupakan komitmen Pertamina berperan aktif dalam pelestarian kawasan mangrove di Indonesia," kata Dwi di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (21/3).
Dikatakannya, pelestarian lingkungan ini dilakukan melalui program 'Menabung 100 Juta Pohon' di sejumlah wilayah operasi Pertamina. Upaya merehabilitasi kerusakan ekosistem/hutan mangrove, lanjut dia, telah dilakukan Pertamina di beberapa lokasi. Di antaranya, Balikpapan (Kalimantan Timur), Wanasari (Bali), Wonorejo (Jawa Timur), Karangsong (Jawa Barat), Tanjung Pasir (Banten), dan Teluk Kabung (Padang). Hingga saat ini, menurutnya, Pertamina telah menanam dua juta pohon.
Dwi menjelaskan, mangrove memang menjadi perhatian Pertamina. Sebab, sebagian besar hutan mangrove di pulau kecil dan daerah pesisir mengalami kerusakan yang cukup parah. Hingga Desember 2014, ujar dia, hampir 30 persen dari 3,7 juta hektare hutan mangrove di Indonesia, rusak. Bahkan, diubah menjadi kawasan komersial serta pemukiman penduduk.
Program Pertamina 'Menabung 100 Juta Pohon' ini, kata dia, dilakukan sejak 2011 dan diharapkan tuntas pada 2016. Ia menjelaskan, penanaman ini, menerapkan dua model pelaksanaan yakni model konservasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam model konservasi, Pertamina melakukan penanaman pada area konservasi atau lahan kritis untuk penyerapan gas karbondioksida (CO2). Sedangkan pada model peningkatan kesejahteraan, Pertamina memberikan bantuan pohon kepada masyarakat. Sehingga, dapat dikelola secara mandiri dan mendapatkan manfaat ekonomis dari pengelolaan pohon tersebut.
"Ekosistem mangrove juga dapat berperan dalam melindungi garis pantai, mitigasi perubahan iklim dengan menyerap ratusan ton karbon per tahun, dan sebagai habitat bagi satwa laut dan pesisir," jelas Dwi menambahkan.