Kamis 19 Mar 2015 15:07 WIB

Jajaran Anyar Direksi dan Komisaris BRI

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Satya Festiani
Bank Rakyat Indonesia
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bank Rakyat Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telah terjadi perombakan dalam jajaran direksi dan komisaris Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kamis (19/3) memutuskan, perubahan Dewan Komisaris dan Direksi. Sehingga susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI setelah berakhirnya RUPST menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama/Komisaris Independen  : Mustafa Abubakar*

Wakil Komisaris Utama    : Gatot Trihargo*

Komisaris Independen    : Fuad Rahmany*

Komisaris Independen    : Ahmad Fuad

Komisaris Independen    : Adhyaksa Dault

Komisaris Independen    : Sony Keraf*

Komisaris     : Vincentius Sony Loho

Komisaris      : Jeffry W. Wurangian*

Komisaris     : Gatot M. Suwondo*

Direksi

Direktur Utama     : Asmawi Syam*

Wakil Direktur Utama    : Sunarso*

Direktur      : Djarot Kusumayakti

Direktur      : Gatot Mardiwasisto

Direktur      : A. Toni Soetirto

Direktur      : Randi Anto

Direktur      : Susy Liestiowaty*

Direktur      : Zulhelfi Abidin*

Direktur      : Donsuwan Simatupang*

Direktur      : Haru Koesmahargyo*

Direktur      : Mohammad Irfan*

*efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit & proper test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku

Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, melalui kepengurusan baru, Perseroan juga siap untuk terus memberikan value added yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan, serta lebih siap lagi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dilaksanakan pada akhir 2015.

Menanggapi implementasi MEA terutama di sektor perbankan, BRI akan tetap mempertahankan fokus ekspansi bisnis di pasar domestik terutama dengan memperluas jaringan kerja bisnis mikro, namun tidak menutup kemungkinan untuk memperluas akses layanan terutama di kawasan regional ASEAN.

Strategi perusahaan tersebut akan diterjemahkan lebih spesifik dalam strategi bisnis yang terdiri dari strategi aset, pendanaan, permodalan, fee based income, serta support seperti IT dan sumber daya manusia.

Penyaluran kredit tetap menjadi komponen aset utama dengan pertumbuhan diproyeksikan mencapai 15 - 17 persen per tahun, dimana segmen MKM akan tetap mendominasi portofolio kredit BRI. Dari sisi pendanaan, Perseroan akan berupaya memperbaiki funding structure dengan menggiatkan upaya perolehan dana murah. BRI juga membuka peluang untuk menerbitkan surat berharga sebagai alternatif sumber dana BRI. Sedangkan, pertumbuhan fee based income akan difokuskan dari peningkatan utilitas e-channel BRI dan jasa perbankan lainnya seperti trade finance dan remittance.

Sementara itu, BRI-Sat akan dikembangkan sebagai competitive advantage yang baru bagi BRI terutama untuk meningkatkan IT performance serta efektivitas business process dan kualitas layanan tanpa mengabaikan penerapan Manajemen Risiko dan GCG yang disiplin. Untuk meningkatkan akses layanan keuangan, BRI tetap akan melakukan pembukaan jaringan kerja dengan fokus utama pada jaringan e channel dan Teras BRI Keliling.

Seluruh rangkaian strategi dan program kerja BRI tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi BRI serta untuk menjadikan BRI sebagai The Most Valuable Bank di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement