REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemegang saham Bank Mandiri telah menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014. Pengesahaan tersebut semakin menasbihkan Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia dengan asset mencapai Rp 855 triliun dan siap membidik pasar ASEAN.
Pada akhir 2015, Mandiri menargetkan capaian asset sebesar Rp 1.000 triliun agar mampu melangkah lebih cepat di ASEAN. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), disetujui pula pembayaran dividen sebesar 25% dari laba bersih 2014 atau sebesar Rp 4,96 triliun.
Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin, pemberian dividen tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada para pemegang saham yang telah mendukung kinerja Bank Mandiri selama tahun 2014.
“Langkah ini juga sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan total return yang baik kepada pemegang saham dan Bank Mandiri dapat terus tumbuh dengan baik di masa mendatang sesuai dengan rencana bisnis yang sudah ditetapkan,” kata Budi G Sadikin.
Komisaris dan Manajemen Bank Mandiri pun berkomitmen untuk melanjutkan program transformasi tahap ketiga dan mampu menjadi bank terbaik di ASEAN pada 2020.
Pada RUPS Tahunan yang digelar pada 16 Maret 2015, pemegang saham menunjuk Darmin Nasution sebagai Komisaris Utama menggantikan Mahmuddin Yasin yang telah mengajukan pengunduran diri. Kemudian, mengangkat Imam Apriyanto Putro sebagai Wakil Komisaris Utama, Suwhono dan Askolani sebagai komisaris serta Aviliani, Goei Siauw Hong, Abdul Aziz, Bangun Sarwito Kusmuljono dan Cahaya Dwi Rembulan Sinaga sebagai komisaris Independen.