REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Harapan Bank BJB menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik semakin terbuka. Hasil kinerja 2014, menunjukkan, Bank BJB mencatat laba bersih sebesar Rp 1,120 triliun dengan total aset mencapai Rp 75,8 triliun.
Total aset Bank BJB tersebut meningkat sebesar 6,9 persen (year on year). Selain aset, pertumbuhan pun terjadi pada dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 57,7 triliun atau meningkat sebesar 15,5 persen (yoy).
Hasil kinerja itu sempat disampaikan dalam analyst meeting FY-2014 di Jakarta, belum lama ini. Analyst meeting dihadiri oleh jajaran direksi Bank BJB dan para analyst pasar modal.
Dirut Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan, tahun ini, pihaknya akan fokus meningkatkan pangsa pasar DPK melalui promosi, pemasaran produk dana dan inovasi produk. Selain itu, sebut Irfan, Bank BJB pun terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dengan peningkatan elektronik banking untuk meningkatkan fee based income.
‘’Tahun ini kami berupaya membangun pondasi yang kuat menuju pertumbuhan berkesinambungan,’’ ujar Irfan melalui rilis pers-nya yang diterima ROL, Selasa (10/3). Pihaknya berkomitmen dengan pengembangan perusahaan yang diarahkan untuk memasuki next level.
Direktur Konsumer Bank BJB Fermiyanti menambahkan, Bank BJB akan terus menambah portofolio kreditnya. Belum lama ini, pihaknya menjalin kerja sama dengan BPD Sulteng tentang pengambilalihan piutang (asset buy) dari BPD Sulteng ke Bank BJB.
Fermiyanti mengungkapkan, kinerja kredit konsumer Bank BJB tumbuh dan berkembang secara positif. Jumlah debitur Bank BJB atas kredit consumer mencapai 350.446 nasabah. Kredit consumer, tegas dia, dianggap paling aman dengan NPL 0,08 persen.
Kata Fermiyanti, saat ini Bank BJB memiliki 2.586 jaringan layanan yang tersebar di Indonesia. Jaringan layanan itu di antaranya terdiri dari 62 kantor cabang, 312 kantor cabang pembantu, 303 kantor kas, 115 payment point, 510 waroeng bjb, dan 11 layanan precious.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
