Senin 09 Mar 2015 14:28 WIB

BMT Harus Tetap Sejahterakan Masyarakat Menengah Bawah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Satya Festiani
Baitul Mal wa Tamwil (BMT)
Foto: Republika/Aditya
Baitul Mal wa Tamwil (BMT)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Terbentuk perjuangan dan dakwah ekonomi, semangat Baitul Maal wa Tamwil (BMT) harus tetap mensejahterakan masyarakat menengah bawah.

Ketua Pengurus BMT Mardlotillah Sumedang Asep Sudrajat menganalogikan BMT sebagai pesawat mesin ganda. Mesin satu, baitul maal, berorientasi sosial baik sumber dana mapun penyalurannya. Karakternya kini berbeda dengan zaman Rasul.

''Di zaman Rasul, baitul maal lebih serupa departemen keuangan. Saat ini, baitul maal lebih pada penyaluran dana kebajikan atau hibah,'' ungkap Asep dalam Seminar Nasional BMT: Emporing Ummah through Islamic Microfinance, Senin (9/3).

Mesin ke dua, baitu tamwil, orientasinya bisnis yang sumber dana dan penyalurannya komersil. Keduanya, baitul maal dan baitu tamwil, saling melengkapi.

Sehingga BMT juga bisa jadi lembaga sosial dan dakwah sekaligus intermediasi investor ke sektor usaha. Dari sana BMT berperan dalam peningkatkan kesejahteraan anggota.

BMT koperasi di bawah Kementerian Koperasi dan Baznas untuk pengelolaan zakatnya.

Kesederhanaan BMT membuatnya lebih mudah diakses masyarakat ekonomi kecil dan layanannya jemput bola. Aset BMT saat ini diperkirakan sekitar Rp 8 triliun.

Visi masa depan BMT adalah soko guru ekonomi bangsa dengan  keridhaan Allah SWT. Tentu dengan menjaga nilai-nilai syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement