Ahad 08 Mar 2015 18:48 WIB

Rawan Permainan, Pemerintah Diminta Tegas Urusi Sektor Hilir Migas

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja memindahkan sejumlah tabung gas 3 kilogram di salah satu agen di Jakarta, Senin (2/3).
Foto: Prayogi/Republika
Pekerja memindahkan sejumlah tabung gas 3 kilogram di salah satu agen di Jakarta, Senin (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gas elpiji 3 kg yang kemarin sempat langka dinilai adalah akibat dari permainan oknum yang ingin menguasai harga pasar. Bahkan pemerintah dinilai belum mampu memberantas oknum-oknum tersebut.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo meminta agar pemerintah lebih tegas dalam menangani industri hilir sektor Migas ini. Agus menjelaskan seharusnya pemerintah membuat sebuah kebijakan lebih baik agar tidak terjadi permainan dalam sektor Minyak dan Gas (Migas) tersebut.

"Kita perlu ketegasan agar jangan jadi barang dagangan. Hanya bisa buktikan jika tertangkap tangan KPK dan Tuhan. Bagaimana caranya dibuat agar jangan dipengaruhi oleh oknum yang mencari keuntungan," jelas Agus, Ahad (8/3).

Jika tidak ada kebijakan yang baik, Agus memperkirakan dalam lima tahun kedepan ketahanan energi nasional akan habis. Jika itu terjadi, lanjutnya, akan berpotensi terjadi kericuhan pada masyarakat.

"Praktik dagang itu sangat rapi. Ketika 5 tahun kedepan ketahanan energi habis, maka 15 tahun lagi bisa terjadi perang saudara," ujarnya.

Agus juga menambahkan, pemerintah saat ini tidak memikiki rencana yang jelas dalam pelaksaan konversi ke gas. Salah satu permasalahan yang timbul saat ini adalah minimnya infrastruktur.

"Padahal tidak ada tambahan pipa. Nanti jumlah penduduk bisa 300 juta jiwa kalau iya kita ada uang bisa impor Migas, kalau tidak ada uang?" lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement