Sabtu 07 Mar 2015 04:02 WIB

Peluang Besar, Produksi Susu Harus Ditingkatkan

Seorang pekerja memerah susu dari seekor sapi di tempat produksi susu sapi di Jakarta, Selasa (19/8).
Foto: Republika/Prayogi
Seorang pekerja memerah susu dari seekor sapi di tempat produksi susu sapi di Jakarta, Selasa (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Puspayoga meminta Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur, meningkatkan produksi susu karena peluang dan kebutuhannya masih sangat besar.

"Kebutuhan susu untuk konsumsi masyarakat di Tanah Air mencapai 5 juta liter per tahun, namun produksi dalam negeri masih sekitar 1,5 juta liter, sehingga kekurangannya atau sekitar 3,5 juta liter masih impor dari beberapa negara," katanya ketika berkunjung ke Kota Batu, Jumat (6/3).

Oleh karena itu, katanya, peluang untuk meningkatkan produksi susu masih terbuka lebar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi susu dalam negeri. Kota Batu sebagai salah satu sentra penghasil susu diharapkan bisa berkiprah dan memanfaatkan peluang yang cukup besar itu.

Untuk meningkatkan produksi susu tersebut, katanya, Kementerian Koperasi dan UKM menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertanian dalam memberikan bantuan bibit sapi perah.

"Peluang di Kota Batu ini sangat besar, sekarang tinggal bagaimana kemauan dan komitmen daerah maupun warganya dalam memanfaatkan peluang yang sangat besar ini," tegasnya.

Sementara itu Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Batu Ismail mengatakan produksi susu di kota wisata itu mencapai 30 ton per hari. Dari 30 ton tersebut, 16 ton masuk ke KUD dan sisanya di setorkan ke Industri Pengolahan Susu (IPS), termasuk untuk memenuhi kebutuhan susu gratis bagi pelajar.

"Kami sudah memiliki alat untuk membuat produksi susu yang bisa bertahan lama dan potensi susu di Batu masih terbuka lebar untuk ditingkatkan, namun semua itu tergantung jumlah dan populasi sapi perah di daerah ini. Sebab, banyak sapi perah yang dipotong untuk memenuhi kebutuhan daging, bahkan jumlah peternak sapi perah menyusut karena beralih profesi (pekerjaan)," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement