Jumat 06 Mar 2015 17:30 WIB

BSM dan Takaful Jadikan IBF Wadah Literasi Keuangan Umat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Satya Festiani
Stand Republika IBF 2015
Stand Republika IBF 2015

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua lembaga keuangan syariah (LKS), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Asuransi Takaful Keluarga (Takaful) mengakui ada kesamaan visi dengan gelaran Islamic Book Fair (IBF) yang telah berjalan sejak 2002, mencerdaskan umat. Jika IBF mencerdaskan melalui buku, LKS melalui literasi keuangan.

Corporate Secreatary Group BSM Dian Faqihdien Suzabar menyampaikan, IBF merupakan pameran buku terbesar di Indonesia yang banyak dihadiri komunitas Muslim dengan rata-rata tingkat pendidikan yang baik. Ini cocok dengan segmen BSM, bahkan pengunjung IBF 2015 ini perkiraan sekitar 450 ribu orang.

Dari sisi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), dukungan BSM pada IBF juga menjadi bentuk peningkatan kualitas bangsa Indonesia melalui dunia pendidikan. BSM terlibat dalam IBF sejak 2002 lalu menjadi sponsor utama sejak itu hingga 2012 dan 2015 BSM kembali mendukung IBF.

Selama terlibat dalam ajak tahunan bazar buku terbesar nasional ini, transaksi terbanyak yang dilakukan pengunjung adalah transaksi tabungan, setoran dana dari penjual buku, dan tarik tunai di  di ATM BSM melalui mobil kas keliling yang disiapkan di depan Istora.

Ia juga menyebut, rata-rata pembukaan rekening baru di IBF sekitar 50 rekening per hari dan setoran tunai sekitar Rp 100 juta-Rp 400 juta per hari. Tabungan BSM dan top up saldo mencapai Rp 100 juta-Rp 400 juta per hari. Sementara pengisian ATM di hari kerja sekitar Rp 100 juta-Rp 200 juta per hari dan Sabtu-Ahad sekitar Rp 300 juta-Rp 400 juta per hari.

''Biasanya habis semua. Tarik tunai sekitar 50 persennya dilakukan nasabah non BSM,'' ungkap pria yang kerap disapa Difa itu kepada Republika, Jumat (6/3).

Selain itu, BSM ingin pula mengenalkan produk tabungan dan produk lain di antaranya Tabungan Mabrur, Pembiayaan Griya, Pembiayaan Otomotif, Pembiayaan Mikro, Cicil dan Gadai Emas dan kartu uang elektronik (e-Money).

Untuk penyelenggaraan IBF 2015 ini, BSM berharap bisa semakin dekat dan diterima masyarakat luas serta meningkatkan pengalaman konsumen. Secara nominal BSM memperkirakan dana ritel yang masuk mencapai sekitar Rp 3 miliar.

Marketing Communication PT Asuransi Takaful Keluarga Ahmad Sultoni mengatakan, Takaful melihat IBF sebagai agenda umat yang bertujuan mencerdaskan. Ajang ini dinilai jadi momen yang tepat, apalagi IBF kini tak hanya jadi milik Muslim Indonesia tapi Muslim internasional.

Sejalan dengan visi IBF dan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk keuangan inklusif, Takaful juga ingin ikut memahamkan masyarakat mengenai asuransi syariah. Takaful ingin membangun kesadaran masyarakat untuk memilih asuransi syariah sebagai pilihan utama.

''Karena itu, Takaful berharap IBF dijadikan agenda penting bagi umat Islam Indonesia,'' kata Toni.

Dengan berasuransi, masyarakat ikut menyiapkan generasi mendatang yang lebih baik dan menerapkan nilai-nilai mulia saling membantu dan menanggung.

Toni mengungkapkan Takaful tidak menjadikan IBF sebagai ajang menarik calon nasabah. Meski diakuinya ada peningkatan konsumen atas produk-produk yang ditawarkan. Ini sekaligus jadi cerminan atas pemahaman masyarakat mengenai asuransi syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement