Jumat 06 Mar 2015 13:28 WIB

Januari 2015, Uang Beredar Sebesar Rp 4.174,2 Triliun

Rep: C87/ Red: Satya Festiani
Rupiah Terus Merosot: Petugas menghitung uang rupiah dan dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Kamis (5/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Rupiah Terus Merosot: Petugas menghitung uang rupiah dan dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Kamis (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) yang mencerminkan likuiditas perekonomian pada Januari 2015 meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi M2 pada Januari 2015 tercatat sebesar Rp 4.174,2 triliun, atau tumbuh sebesar 14,3 persen secara year on year (yoy) , lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Desember 2014 yang mencapai 11,9 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan, meningkatnya pertumbuhan M2 tersebut dipengaruhi peningkatan pertumbuhan M1 dan Uang Kuasi. M1 terdiri atas Uang Kartal yang dipegang masyarakat dan Giro Rupiah. M1 tercatat sebesar Rp 918,1 triliun atau tumbuh sebesar 9,0 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan lalu yang tumbuh sebesar 6,2 persen (yoy).

Sementara Uang Kuasi terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (Rupiah dan Valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing. Uang Kuasi tercatat sebesar Rp 3.233,2 triliun atau tumbuh sebesar 16,0 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 13,8 persen (yoy).

“Meningkatnya pertumbuhan M1 terutama disebabkan oleh naiknya pertumbuhan simpanan giro rupiah, sementara peningkatan Uang Kuasi terutama disebabkan oleh naiknya pertumbuhan simpanan berjangka dan simpanan giro valas,” jelas Tirta dalam siaran pers, Kamis (5/3).

Selain itu, berdasarkan faktornya, peningkatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh operasi keuangan Pemerintah Pusat dan kenaikan aktiva luar negeri bersih. Operasi keuangan Pemerintah Pusat tumbuh 5,2 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 2,5 persen (yoy).

“Peningkatan pertumbuhan uang beredar tersebut sejalan dengan pertumbuhan aktiva luar negeri bersih yang meningkat dari 9,3 persen (yoy) menjadi 15,3 persen (yoy),” imbuhnya.

Sementara itu, penyaluran kredit perbankan pada Januari 2015 tercatat sebesar Rp 3.662,6 triliun, atau tumbuh 11,4 persen (yoy). Penyaluran kredit relatif stabil dibandingkan pertumbuhan Desember 2014 yang sebesar 11,4 persen (yoy).

Di sisi lain, suku bunga kredit dan deposito perbankan sedikit menurun di Januari 2015. Rata-rata suku bunga kredit pada Januari 2015 tercatat sebesar 12,95 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan Desember 2014 yang berada di level 12,96 persen.

Sementara itu, rata – rata suku bunga Deposito berjangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan pada Januari 2015 masing – masing tercatat sebesar 8,45 persen, 8,90 persen, 9,24 persen dan 8,82 persen, turun dibandingkan Desember 2014, yang masing-masing sebesar 8,57 persen, 8,95 persen, 9,32 persen dan 8,86 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement