Selasa 03 Mar 2015 18:00 WIB

Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Ekonom : Pemerintah Tak Perlu Panik

Rep: C84/ Red: Satya Festiani
Dollar Naik, Rupiah Turun: Petugas menghitung uang pecahan 100 Dollar dan uang pecahan Rp. 100 ribu di salah satu tempat penukaran uang, Jakarta, Kamis (12/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Dollar Naik, Rupiah Turun: Petugas menghitung uang pecahan 100 Dollar dan uang pecahan Rp. 100 ribu di salah satu tempat penukaran uang, Jakarta, Kamis (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika yang pada Selasa, (3/3) menduduki angka Rp 12.928 per dolar AS dinilai Akhmad Akbar Susamto seorang Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia sebagai suatu hal yang tidak perlu dikhawatirkan terkait investasi di Indonesia.

 

Ia mengatakan pemerintah tidak perlu panik mengingat hanya investasi portofolio saja yang biasanya meninggalkan Indonesia saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah. Para invesor jangka pendek tersebut, lanjut Akbar, akan datang dan membeli saham ke bursa efek jika dipandang menguntungkan dan beralih ke negara lain jika dianggap merugikan.

 

Berbeda halnya dengan para investor yang datang kesini untuk investasi langsung dalam jangka panjang. Meski begitu, keluarnya para investor terkait anjloknya nilai tukar rupiah merupakan sebuah masalah.

 

"Selama yang keluar tidak secara massif maka tidak akan berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (3/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement