REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan untuk melatih pembudidaya perikanan lokal untuk melawan dominasi produk perikanan dari luar negeri. Susi memberi contoh, produk budidaya ikan mujair Malaysia masih memimpin lantaran harga mujair lokal belum bisa bersaing.
"Daya saing pembudidaya kita parah sekali. Kenapa? Karena 80 persennya habis untuk pakan. Kesehatan bisnisnya itu selevel buruh, ini tidak boleh, mereka pebisnis, marginnya harus layak dan untung lumayan," jelas Susi, Rabu (25/2).
Sehingga ke depan, salah satu yang sedang digenjot adalah produksi pakan ikan dalam negeri. Pakan lokal akan memangkas biaya produksi sehingga meningkatan margin bagi pembudidaya.
"Kita sebagai regulator menjembatani, membuat diskusi dan workshop dengan pabrik pakan. Kalau ini tidak jalan, kita akan melakukan intervensi, kita mau melatih pembudidaya bisa membuat pakan sendiri, agar untungnya lebih," ujar Susi.
Kalau perlu intervensi jangka pendek, lanjut Susi, pemerintah akan mencari pabrik di luar negeri untuk impor bahan pakan yang lebih murah.
"Impor kalau perlu untuk menyetabilkan harga, kalau harga terlalu mahal. Di situ lah penyesuaian yang harus dilakukan pemerintah. Kalau harganya terlalu murah, tentu kita harus proteksi pasar lokal, tidak boleh ada impor," lanjutnya.